Tulisan ini saya copas dari salah seorang teman di sebuah grup kajian islami yang saya ikuti. Di akhir tulisan akan saya cantumkan linknya nanti. Kebetulan saat ini tengah berlangsung musim haji dimana umat muslim dari seluruh penjuru dunia tengah berkumpul di kota suci Makkah melaksanakan ritual ibadah haji. Jadi tulisan ini akan terasa fresh dan momennya tepat.
Gambar-gambar di bawah ini menunjukkan bahwa kelompok yang kelihatannya sangat taat ini seperti ingin mencerabut Nabi Muhammad saw.
dari hati umat muslim. Dimulai dari klaim bahwa orang tua nabi berada
di neraka, keluarga nabi adalah manusia biasa, larangan ziarah kepada
nabi, dan tuduhan lain yang merendahkan nabi saw. Anehnya, mereka
menggunakan dalih dengan mengaku sebagai muwahid sejati dan menjual murah kata-kata “musyrik”, “bidah“, “sesat” dan sebagainya.
Apa yang Dihapus di Masjid Nabawi?
Ketika kekhalifahan Utsmaniah (Ottoman) Turki membangun kembali Masjid Nabawi, mereka menuliskan di pagar emas Raudah Syarif “Ya Allah Ya Muhammad” bersamaan.
Tapi menurut syariahnya Wahabi, penyebutan “Ya Muhammad” adalah
syirik meskipun seluruh umat muslim tahu Nabi Muhammad saw. adalah
utusan-Nya. Sehingga mereka menambahkan “titik” di bawah huruf “ha”
sehingga menjadi huruf “jim” dan menghapus huruf “mim” untuk kemudian
menambahkan “dua titik” sehingga terlihat seperti huruf “ya”. Kemudian
kata Muhammad diganti menjadi Majîd.
Apa yang Ditulis di Masjidilharam?
Bagi umat muslim, Kakbah
adalah kiblat. Sebagai tempat paling suci, umat muslim merasakan
ketenangan dan kedekatan dengan Penciptanya dan akan mengecam siapapun
yang mengganggu perasaan ini. Sebagaimana tempat suci lain seperti makam
nabi saw. dan pemakaman Baqi yang dihancurkan, Kakbah juga menjadi target kebodohan atas nama tauhid dan digunakan sebagai papan pengumuman kerajaan.

Hanya ayat?
Seseorang yang sekilas melihat Kakbah akan mengira bahwa bagian yang dilingkari merah hanyalah kaligrafi ayat Quran biasa. Tapi ternyata…

Arti dari kaligrafi tersebut adalah “Kiswah ini dibuat di Mekah
al-Mukarramah dan hadiah untuk Kakbah al-Musyarafah. Khadim al-Haramain
asy-Syarifain Abdullah bin Abdulaziz Ali Saud, semoga Allah menerima
darinya. Tahun 1426.”

Arti dari kaligrafi tersebut adalah “Tirai ini dibuat di Mekah
al-Mukarramah dan hadiah untuk Kakbah al-Musyarafah. Khadim al-Haramain
asy-Syarifain Abdullah bin Abdulaziz Ali Saud, semoga Allah menerima
darinya.”
Siapapun tidak akan bisa menemukan nama “Muhammad” di Kakbah karena
menurut salafi Wahabi hal itu dapat membahayakan tauhid, membuat iman
Anda tergoncang, kultus terhadap nabi, dan seketika menjadi musyrik. Tapi Anda masih bisa menemukan nama lengkap Raja Saudi
keluarga Saud di Kakbah dan pintunya. Tapi bagi mereka hal itu bukanlah
syirik dan tidak termasuk bidah. Berikut ini adalah potongan kiswah
dari era kekuasaan Utsmaniah yang tetap menuliskan nama Nabi Muhammad
saw.

Potongan kiswah bagian tirai era Utsmaniah
Perilaku “orang-orang suci pemegang kunci surga” tidak cukup sampai di situ.

Gambar di atas menunjukkan dengan jelas bahwa pintu masuk bagian
Barat Masjidilharam bernamakan “Pintu Raja Fahd”. Kata Hammad Alqadri,
“Siapapun yang memiliki sedikit iman di hatinya akan mengatakan bahwa
inilah bentuk perpaduan arogansi dan superioritas (merasa unggul) dengan
menggunakan gelar raja dan namanya di tempat paling suci di muka bumi,”
Baitullah, yang pemiliknya adalah Raja Hari Akhir.
Karena mereka merasa benar sedangkan yang lainnya adalah musyrik dan ahlulbidah, maka mereka masih “berbaik hati” untuk memberi sedikit ruang di Haram.

Menurut Wahabi tidaklah bermasalah untuk menempatkan kata-kata mulia
seperti “Masjidilharam” dan “Masjid Nabawi” atau gambar Kakbah di
pojokan sebagai bagian dari pengumuman tempat rak sepatu, bahkan lebih
kecil dari itu. Ya Allah sampaikan salawat dan salam keharibaan nabi tercinta Muhammad dan keluarga Muhammad. Wallahualam.
Biasanya yg suka menyebarkan dan mempermasalahkan hal-hal seperti ini adalah dari golongan Syi'ah Iran, dimana di Iran tak ada satupun mesjid sunni dapat berdiri sementara tempat ibadah lain seperti Yahudi, Nasrani disana mendapat tempat, karena memang telah menjadi musuh yg termaktub dalam ajarannya. tujuan mereka adalah utk melemahkan Sunni dan mencoba mengundang simpati utk melebarkan ajaran Syi'ah. Kita sebagai umat Islam harus berhati-hati atas propaganda2 mereka dan salah satunya adalah ini. Mereka juga ingin Arab Saudi bernasib sama dgn negara2 tetangga mereka seperti Mesir, Tunisia, Irak. Libya dan Yaman. Selidiki saja dari manakah hal-hal seperti ini muncul. terima kasih kawan atas sharenya.
BalasHapusThanks juga buat komennya. Semoga saja Arab Saudi tidak disusupi kepentingan pihak - pihak yang ingin negara - negara Islam babak belur tanpa struktur pemerintahan yang kuat dan solid. Terlebih oleh propaganda Syiah seperti yang anda maksud.
BalasHapuskalau kita terus belajar dengan tertib, maksudnya jangan dengan mengedepankan hawa nafsu dan kepentingan. Akan jelas terlihat kerancuan "mazhab" wahabi. Ada info tentang seseorang yang ingin merubuhkan qubah Nabi saw di Madinah, dan mayatnya menempel di qubah tab bisa di turunkan. kata kabar itu pelajaran bagi Wahabi yang hancur sana hancur sini. Saya tidak berani memastikan keotentikan informasinya. (Coba cari do google_mayat di atas qubah masjid). Hati-hati juga bagi kawan-kawan yang berjuang, jangan mudah menghukum bid'ah.. mari kita belajar dulu dengan benar.
BalasHapus